Selasa, 28 Mei 2013

ORGANISASI

1. Budi Utomo 
  • Dicetuskan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo 
  • Berdiri pada tanggal 20 Mei 1908
  • Ketua : dr. Sutomo 
  • Budi Utomo artinya usaha 
  • Tujuan awal : kemajuan bagi Hindia Belanda 
  • Kongres pertama : 3-5 Oktober 1908 
  • Kedudukan RT Tirtokusumo yang seorang bupati berdampak positif pada pendanaan Budi Utomo 
  • 28 Desember 1909 anggaran dasar Budi Utomo disahkan 
  • Ada 2 aliran Budi Utomo : kanan dan kiri 
  • Ketika meletu Perang Dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai terjun di bidang politik. 
2. Sarekat Islam 
  • Pada mulanya SI adalah para pedagang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI)
  • Didirikan oleh H.Samanhudi pada tahun 1911 di Solo 
  • Tujuan : menunjukkan perdagangan Indonesia di bawah Panji Islam 
  • 18 September 1912 SDI berubah nama menjadi SI (Sarekat Islam)
  • SI : organisasi masa pertama di Indonesia 
  • Menerbitkan surat kabar Utusan Hindia 
  • SI pecah menjadi 2 : a. SI putih (nasionalisme dan islam), dipimpin HOS Cokroaminoto, H. Agus Salim, Suryopranoto ; b. SI merah berhaluan komunis, dipimpin Semaun. 
3. Indische Partij (IP) 
  • Didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung 
  • Pendiri : Tiga Serangakai (E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat) 
  • Satu-satunya organisasi pergerakan yang terang-terangan bergerak di bidang politik dan hanya mencapai Indonesia merdeka. 
4. Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik
  •  Awalnya bernama Indische Veereniging
  • Dipelopori oleh Sutan Kasayangan Soripada dan RM Notosuroto
  • Tanggal  3 Februari berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia 
  • Semboyan:Indonesia merdeka 
  • Asas pokok:Manifesto politik 
5. Partai Komunis Indonesia (PKI)
  • Berdiri pada tanggal 23 Mei 1920 
  • Tokoh luar : Sneevliet, Brandsteder, H.W. Dekker, P. Bergsma mendirikan ISDV 
  • Tokoh Indonesia : Darsono, Semaun, Alimin, dll 
  • Melakukan infiltrasi di tubuh Sarekat Islam 
  • Tanggal 13 November 1926 PKI mngadakan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jaw Tengah, Jawa Timur. 
  • ISDV : Indische Social Democratische Vereeniging 

GAGASAN MENCIPTAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Penyebab kegagalan perjuangan Indonesia sebelum 1908 :
  • Kurang adanya persatuan 
  • Faktor persenjataan 
Senjata yang dimiliki para pejuang Indonesia masih sangat sederhana.
  • Politik devide et impera
    Siasat bangsa India mengadu domba antar sesama bangsa Indonesia berhasil.
  • Pemimpinnya adalah bangsawan, dan sangat tergantung pemimpin.
Perubahan strategi perjuangan setelah tahun 1908 :
  • Perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai menonjolkan persatuan. 
  • Perjuangan yang dilakukan tidak lagi menggunakan senjata tradisional, melainkan menggunakan organisasi modern. 
  • Pemimpin perjuangan ialah golongan cerdik, pandai, bukan lagi golongan bangsawan/para pemimpin daerah yang lainnya. 
Massa pergerakan nasional (1908-1942) dibagi 3 tahap :
  1. Masa pembentukan/kebangkitan nasional (1908-1920). Contoh : Budi Utomo, Sarekat Islam (SI), Indische Partij. 
  2. Masa radikal/non kooperasi (1920-1930). Contoh : PKI, PI, PNI 
  3. Masa moderat/kooperasi (1930-1942). Contoh : Parindra, Partindo, Gapi, Organisasi Keagamaan, Organisasi Pemuda, Organisasi Permpuan.

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA

  • Menggunakan sistem diskriminatif 
  • tidak semua lembaga pendidikan bisa dimasuki golongan bumi putera
  • yang diperbolehkan hanya anak bangsawan dan orang tua yang bekerja pada pemerintahan Belanda. 
Perkembangan pendidikan dalam jangka panjang memunculkan Golongan Cendekiawan.

Pendidikan setaraf SD, meliputi sekolah-sekolah :
  • Erste Klasse School (sekolah kelas satu), yang diperuntukkan bagi anak-anak bangsawan Indonesia, dengan lama pendidikan 4-5 tahun. 
  • Twede Klasse School (sekolah kelas satu) yang diperuntukkan bagi anak-anak masyarakat biasa dengan lama pendidikan 3 tahun. 
  • Volkschool (sekolah desa), lama pendidikan 3 tahun. 
  • Vervolgschool (sekolah lanjutan), sebagai lanjutan dari Volkschool, lama pendidikan 2 tahun. 
  • Schakel School (sekolah schakel), yaitu sekolah sambungan yang dapat dilanjutkan ke MULO, lama pendidikan 5 tahun. 
  • Europese Lagere School/ELS (sekolah Belanda), lama pendidikan 7 tahun. 
  • Hollands Inlands School/HIS (sekolah hindia Belanda), lama pendidikan 7 tahun. 
  • Hollands Chinese School/HCS (sekolah Cina), lama pendidikan 7 tahun. 
Pendidikan Setaraf SMP/SMA, yaitu :
  • Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/MULO (Pendidikan Rendah Lebih Ekstensif) lama pendidikan 3-4 tahun. 
  • Algenene Middelbare School/AMS (Sekolah Menengah Umum), sebagai lanjutan dari MULO, lama pendidikan 3 tahun. 
  • Hogere Burgerre School/HBS (sekolah menengah), lama pendidikan 5 tahun. 
  • Kwekk School/KS (Sekolah Guru), lama pendidikan 6 tahun. 
Pendidikan Tinggi, meliputi :
  • Opleiding School voor Inlands Ambtenaren/OSVIA (sekolah pendidikan pegawai pribumi)
  • School tot Opleding van Indische Artsen/STOVIA (sekolah kedokteran Jiwa)
  • Rechts Hooge School/RHS (sekolah hakim tinggi)
  • Technishe Hooge School (sekolah teknik tinggi)

Senin, 27 Mei 2013

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembnag di Indonesia semakin banyak, oleh :
1. Kelompok Keagamaan
  • Agama Islam melalui pesantren 
  • agama yang lain sesuai penanaman agama masing-masing 
2.  Pemerintahan kolonial Belanda
  • Memiliki kurikulum yang jelas 
  • Untuk memenuhi tenaga kerja yang bisa baca tulis 
Sekolah yang didirikan Belanda, antara lain :
  • Kwekkschool (sekolah guru) untuk mencetak tenaga guru asli bumi putra.
  • Hoofdenschool (sekolah pangreh praja) untuk memenuhi tenaga kerja sebagai pegawai di pemerintahan Belanda.
  • Hollandsch Inlandsche School (sekolah rendah untuk anak bumi putera) agar anak-anak bumi putera tidak buta huruf.

PERGERAKAN NASIONAL DI ASIA AFRIKA

Gerakan Kebangsaan di Beberapa Negara Asia Afrika
  • Keteladanan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru dalam rangka merebut kemerdekaan India dari Inggris. 
  • Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 memberi sinyal bahwa bangsa lain dapat menang melawan bangsa Eropa. 
  • Keberhasilan bangsa Filipina mengusir bangsa Spanyol tahun 1898. 
  • Keberhasilan China menurunkan kaisar yang korup pada awal abad ke-20.
  • Perjuangan Myanmar melawan Inggris untuk merdeka.
Ajaran Mahatma Gandhi :
  • bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual)
  • satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta)
  • swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri)
  • ahimsa (tanpa kekerasan terhadap semua makhluk)

Perlawanan Rakyat

  Perlawanan Paderi
Penyebab :
a)    Makin kuatnya perebutan penganut antara kaum adat dan kaum agamis.
b)    Hokum adat yang menekankan asas matrilineal tidak sesuai dengan hokum agama yang lebih menekankan peranan patrilineal.
c)    Berkembangnya ajaran agama yang semakin mengakar pada kehidupan masyarakat.
d)    Adanya kebiasaan golongan adat yang berseberangan dengan kaum agamais, seperti minum-minuman keras, sabung ayam, dan berjudi.
e)    Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh di masyarakat Sumatera Barat.
 1821-1825, Pasukan Belanda menguasai Tanah Datar dan mendirikan benteng Fort Van Der Capollan di bawah pimpinan Letkol Raaf. Namun, Belanda dan Paderi mengadakan Perjanjian Padang (1824) untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
  Tahun 1825, dilakukan penyempurnaan Perjanjian Padang oleh Kolonel Stuers, berisi kesepakatan antara lain diadakan gencatan senjata, Tuanku Imam Bonjol diakui kekuasaannya, dan urusan agama di Sumatera Barat tidak lagi dicampuri Belanda.
  1826-1830, Belanda mendirikan benteng Fort de Kock di Bukit Tinggi untuk memperkuat pertahanannya di Sumatera Barat, karena Pulau Jawa terjadi Perang Diponegoro.
  1831-1836, Belanda mengirm prajurit-prajurit jawa untuk mambnatu, namun berhasil ditangkap pada Perang Diponegoro di Sumatera Barat, di bawah pimpinan Sentot Ali Basyah. Namun Sentot Ali Basyah mengkhianati Balanda sehingga ia ditarik kembali ke Batavia.
  Tahun 1834, di bawah pimpinan Cochis dan Michaels pasukan Belanda berhasil Bonjol, dan Pimpinan Paderi Tuanku Imam Bonjol ditangkap tahun 1837, diasingkan ke Btavia, Cianjur, Ambon, dan Manado, wafat 1864, wilayah Sumatera Barat jatuh ke tangan Belanda.

2)    Perang Bone
  Tahun 1824-1825, dipimpin Sultan Bone.
  Penyebab : Belanda ingin menguasai Sulawesi Selatan.
  Sultan Bone menyatakan kalah perang, dan berhasil dikuasai Belanda.

3)    Perang Diponegoro
  Penyebab :
a)    Campur tangan Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
b)    Penciutan wilayah Kerajaan Mataram karena diberikan pada Belanda sebagai imbalan bantuan yang diberikan.
c)    Pungutan pajak Belanda yang semakin memberatkan.
d)    Ketidakpuasan para bangsawan karena banyak berkurangnya hak mereka.
e)    Kekuasaan Raja Mataram yang semakin berkurang dan pendapatan kerajaan makin menurun.
f)     Kegiatan perdagangan Mataram merosot karena pelabuhan-pelabuhan di bagian utara Jawa telah dikuasai Belanda.
  Langkah-langkah Belanda untuk menangkal perlawanan Pangeran Diponegoro :
a)    Membentuk pasukan kontra gerilya.
b)    Memecah belah dan menghasut pengikut Pangeran Diponegoro.
c)    Membangun benteng-benteng yang semakin mempersempit pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro.
d)    Mengangkat Sultan Sepuh sebagai Sultan Yogyakarta dengan tujuan memecah perlawanan rakyat.
S  Akibat Perang Diponegoro :
a)    Banyak menghabiskan kas Belanda.
b)    Kekuatan para raja/bangsawan di Yogyakarta dan Surakarta berkurang.
c)    Belanda mendapatkan beberapa daerah di Yogyakarta dan Surakarta.

4)    Perlawanan Patih Jelantik
  Balanda tidak senang dengan kemapanan Bali.
  Sasaran utama Belanda adalah Kerajaan Buleleng di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik. Tahun 1846 Kerajaan Buleleng mengadakan perlawanan terhadap Belanda.
  Penyebab :
a)    Hokum Tawan Karang tidak diakui oleh Belanda.
b)    Belanda memaksa raja-raja Bali untuk mengakui kedaulatannya.
c)    Belanda ingin memonopoli perdagangan.
  Tahun 1846-1849, Kerajaan Buleleng kalh. Aibatnya : hukum Tawan Karang yang selama ini dijalankan kerajaan Buleleng pun dihapus. Belanda berhasil menguasai perdagangan di Bali.

5)    Perang Banjar

Perlawanan Banjar pecah karena adanya campur tangan pemerintah Belanda dalam urusa kerajaan.
 Pangeran Amir yang sehrusnya menjadi raja dihalangi Belanda dan malah menempatkan Pangeran Nala menjadi raja.
 Karena merasa berhutang  budi,Pangeran Nala menyerahkan wilayah Kerajaan Banjar kepada Belanda.
 Rakyat banjar mengadakan perang  terhadap Belanda dibawah pimpinan Pangeran Antasari.
Perlawanan berlangsung terus sampai akhir hayat Pangeran Antasari tahun 1862.
Perlawanan dilanjutkan lagi oleh anak-anaknya untuk membebaskan Kerajaan banjar dari pengaruh Belanda.

6)    Perlawanan Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII merupakan  raja yang ke-12 dan berpengaruh luas di Tapanuli dan sekitarnya.
Sisingamangaraja ke-XII mengadakan perlawnan terhadap Belanda karena :
1.       Pengaruh Sisingamangaraja semakin kecil
2.       Adanya zending(misi penyebaran agama Kristen) di Tapanuli dan sekitarnya
3.       Belanda memperluas kekuasaannya dalam rangka Pax Netherlandies.
Penyebab khusus perlawanan adalahkegeraman Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Talutung dengan dalih melindungi penyebaran agama dan penguasaan  Belanda atas daerah-daerah di Tapanuli
Perang tersebut dimenangkan oleh Belanda dan diakhiri dengan gugurnya Sisingamangaraja XII tahun 1907
 Setelah Sisingamangaraja gugur,Tapanuli jatuh ke tangan Belanda

PERLAWANAN



1)    Perlawanan Demak
S  Penyebab : monopoli perdagangan di selat Malaka oleh Portugis.
S  Tahun 1512 dan 1513 Demak menyerang Portugis di Malaka dipimpin Dipati Unus/Pangeran Sabrang Lor, namun gagal.
S  Tahun 1551 dan 1574 Demak kembali menyerang dipimpin Ratu Kalinyamat, namun gagal lagi.

2)    Perlawanan Rakyat Aceh
S  Penyebab : monopoli perdagangan di Selat Malaka oleh Portugis.
S  Tahun 1537, 1539, 1547 Aceh menyerang Portugis dipimpin Alaudin Riwayat Syah tapi gagal.
S  Tahun 1607-1636 dipimpinSultan Iskandar Muda menyerang Portugis tapi gagal lagi.

3)    Perlawanan Kerajaan Mataram
S  Penyebab : VOC ingin menguasai Pulau Jawa dan melakukan monopoli perdagangan.
S  Tahun 1628 dan 1629 dipimpin Sultan Agung menyerang Batavia, namun gagal karena Batavia terlalu jauh, kekurangan bahan makanan, persenjataan kurang canggih dan adanya wabah penyakit.

4)    Perlawanan Sultan Hasanuddin
S  Penyebab :
a)    Sultan Hasanuddin menjalin persahabatan dengan Maluku yang menjadi lawan VOC.
b)    Hasanuddin mengirim pasukan ke Maluku untuk membantu memerangi VOC, secara sembunyi-sembunyi.
c)    Makassar berusaha untuk menjual rempah-rempah pada pedagang bukan Belanda.
S  Tahun 1666-1667 VOC dibantu oleh ru Palaka yang merupakan musuh Hasanuddin. Namun, Hasanuddin kalah, dan dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.
S  Isi perjanjian Bongaya :
a)    VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makasaar.
b)    Aru Palaka harus diakui sebagai Raja Bone.
c)    Hasanuddin harus melepas daerah jajahan.
d)    VOC boleh mendirikan benteng di Makassar.

5)    Perlawanan Pattimura
S  Penyebab :
a)    Adanya penindasan dan perlakuan semena-mena dari VOC terhadap pada masa lalu.
b)    Penyerahan rakyat untuk dijadikan serdadu Belanda.
c)    Dihidupkannya kembali kerja paksa yang sudah sempat dihapuskan Inggris.
S  Tanggal 15 Mei 1817, Pasukan Pattimura berhasil menguasai benteng Deurtede selama 2 bulan. Belanda berusaha merebut kembali dengan menyerahkan pasukan dipimpin oleh Mayor Beetjs, namun gagal.
S  Di bawah pimpinan Letnan Groot, Belanda menyerang kembali pada tanggal 3 Agustus 1817, dan berhasil menguasai benteng Deurtede.